Gambaran Umum Daerah Kota Tual (Kep. Kei)
Kota
Tual terbentuk pada tahun 2007 berdasarkan Undang–undang Republik Indonesia
Nomor 31 tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di Provinsi Maluku.
Pembentukan Kota Tual merupakan pemekaran dari Kabupaten Maluku Tenggara
terdiri atas 4 (empat) Kecamatan, yaitu Kecamatan Dullah Utara, Kecamatan
Dullah Selatan, Kecamatan Tayando Tam dan Kecamatan Pulau-Pulau Kur. Kota Tual
memiliki luas wilayah keseluruhan ± 254,39 km².
Secara
astronomis Kota Tual terletak antara sekitar 5º - 6º Lintang Selatan dan 131º -
133º Bujur Timur, dan secara geografis wilayah ini dibatasi oleh :
1.
sebelah utara berbatasan dengan Laut Banda;
2.
sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tenggara di Selat Nerong;
3.
sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pulau-Pulau Kei Kecil Kabupaten
Maluku Tenggara dan Laut Arafura; dan
4.
sebelah barat berbatasan dengan Laut Banda.
Secara
administrasi Kota Tual terdiri dari 4 kecamatan dan 40 desa/kelurahan, Kota
Tual merupakan wilayah kepulauan, dengan Pulau Dullah sebagai pulau terbesar di
kota ini. Pulau-pulau yang ada belum semuanya ada penduduknya. Namun pada
umumnya pulau-pulau kosong yang ada dipergunakan sebagai lahan
pertanian/perkebunan atau sebagai tempat singgah kapal. Jarak ibukota Tual
dengan ibukota kecamatan terjauh, yakni Tubyal di Kecamatan PP Kur adalah
sekitar 103 km atau 57 mil laut yang jarak tempuhnya sangat tergantung dengan
kondisi cuaca.
Kondisi
topografi di Kota Tual, khususnya di masing-masing pulau cukup beragam, mulai
dari kondisi yang relatif datar hingga berbukit. Untuk wilayah Pulau Dullah merupakan wilayah landai dengan dengan
ketinggian ± 100 m diatas permukaan laut dengan keberadaan beberapa bukit
rendah di tengah Pulau Dullah. Untuk Pulau Dullah Laut dan Pulau Ut
kondisi sangat landai, sehingga seringkali air laut pasang menggenangi pulau
ini. Kondisi Kepulauan Tayando juga hampir secara keseluruhan sangat datar dan
dekat dengan permukaan air. Sedangkan kondisi Pulau Kur selain dataran rendah
juga memiliki dataran tinggi. Kemiringan lereng di Kota Tual secara umum
berkisar antara 0 – 8% dan 8 – 15%. Desa-desa pada umumnya berada pada wilayah
dengan ketinggian antara 0 – 100 mdpal.
Kondisi Iklim
Iklim di Kota Tual sangat dipengaruhi oleh iklim wilayah-wilayah
di sekitarnya. Pengaruh Laut Banda, Laut Arafura dan Samudera Indonesia serta
Pulau Papua di Bagian Timur dan Benua Australia di Bagian Selatan, menjadikan
iklim di wilayah ini seringkali terjadi perubahan. Berikut kondisi beberapa
parameter iklim :
(1) Keadaan musim
teratur, musim Timur berlangsung dari bulan April sampai Oktober. Musim ini
adalah musim Kemarau. Musim Barat berlangsung dari bulan Oktober sampai
Pebruari. Musim hujan pada bulan Desember sampai Februari dan yang paling deras
terjadi pada bulan Desember dan Pebruari;
(2) Musim Pancaroba
berlangsung dalam bulan Maret/April dan Oktober /November;
(3) Bulan April
sampai Oktober, bertiup angin Timur Tenggara. Angin kencang bertiup pada bulan
Januari dan Pebruari diikuti dengan hujan deras dan laut bergelora;
(4) Bulan April
sampai September dominan bertiup angin Timur Tenggara dan Selatan serta angin
Tenggara;
(5) Bulan Oktober
sampai Maret bertiup angin Barat Laut dan angin Barat Laut.
Kondisi iklim di Kota Tual berdasarkan
peta Zone Agroklimat Provinsi Maluku (LTA – 72, 1986) dan Klasifikasi Oldeman
(1980) secara garis besar terbagi dalam 2 (dua) zone Agroklimat yaitu:
(1) Zone II.5: Curah
hujan tahunan 3.000 – 4.000 mm, tercakup di dalamnya zone A2 (> 9 BB, < 2
BK) menurut Oldeman, termasuk wilayah Pulau Dullah dsk);
(2) Zone IV.1: Curah
hujan tahunan 3.000 – 1.000 mm, tercakup di dalamnya zone A2 (> 9 BB, < 2
BK) menurut Oldeman, termasuk wilayah Kecamatan Tayando Tam.
Curah Hujan antara 2.000 - 3.000 mm
per tahun terdapat di Pulau Dullah dan sekitarnya. Dengan curah hujan rata-rata
2.118,3 milimeter per tahun atau rata-rata 176,5 milimeter per bulan dengan
jumlah hari hujan sebanyak 180 hari atau rata-rata 15,0 hari hujan per bulan.
Suhu rata-rata untuk tahun 2004 – 2006
adalah 27,3 ºC dengan suhu minimum 23,5 ºC dan maksimum 33,2 ºC. Untuk
Kelembaban rata-rata 81,0 persen, penyinaran matahari rata-rata 65,0 persen dan
tekanan udara rata-rata 1010,7 milibar. Data komponen cuaca ini berdasarkan
dari data stasiun pengukuran terdekat dengan Kota Tual yaitu Stasiun
Meteorologi Klas III Dumatubun Tual.
Geomorfologis Wilayah
Kota Tual merupakan wilayah kepulauan yang dapat dibagi atas 3
(tiga) satuan wilayah morfologi, yaitu :
(1) Satuan wilayah Kepulauan Kei;
(2) Satuan wilayah Kepulauan Tayando;
(3) Satuan wilayah Pulau pulau Kur.
Wilayah Kepulauan Kei yang meliputi Pulau Dullah dan pulau-pulau
kecil di sekitarnya merupakan perbukitan rendah bergelombang, karst dan
perbukitan rendah berlereng terjal dengan ketinggian maksimum 100 meter diatas
permukaan laut. Pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Dullah umumnya sangat landai
dan memiliki ketinggian maksimum kurang dari 100 meter diatas permukaan laut.
Hal ini terutama dikaitkan dengan keragaman litologi wilayah kepulauan ini yang
relatif homogen. Morfologi ini pada umumnya dibentuk oleh litologi batu gamping
terumbu Formasi Kei Kecil yang mendominasi wilayah ini. Di Pulau Dullah
terdapat dua danau yang dibentuk oleh karst.
Wilayah Kepulauan Tayando
merupakan pulau-pulau dengan morfologi berupa dataran yang homogen hampir di
semua pulau. Litologi yang homogen berupa batu gamping terumbu membentuk
kemiringan lereng yang relatif kecil karena sifatnya yang mudah larut oleh air.
Wilayah Pulau pulau Kur membentuk morfologi punggungan memanjang
dengan arah barat daya – timur laut. Morfologi ini dibentuk oleh kompleks
batuan malihan yang berupa gneiss dan skiss pada daerah tengah pulau. Litologi
ini relatif resisten dan tidak mudah tererosi. Sedangkan di bagian pantai pada
umumnya ditempati oleh litologi batugamping sehingga lebih mudah tererosi.
Daerah lain di wilayah Kecamatan Pulau-pulau Kur merupakan pulau-pulau
terdenudasi membentuk dataran landai, kecuali Pulau Taam dengan ketinggian
maksimum mencapai lebih dari 100 meter diatas permukaan laut.
Wilayah di sekitar pantai selain
berupa perbukitan merupakan dataran pantai yang dibentuk oleh pecahan-pecahan
terumbu karang, pasir, kerikil dan lumpur. Dataran ini banyak terdapat di
daerah teluk seperti pada teluk di bagian utara Pulau Tayando dan bagian utara
Pulau Walir.
sumber:
sumber: