Penutupan gerbang utama desa ini
membuat Desa Nabi Shaleh mengalami kemacetan besar terutama dalam lalu
lintasnya menuju daerah Bani Zaid. Akibatnya, warga, yang tidak bisa masuk
atau keluar desa, terpaksa berjalan kali memutar, melintasi jalan-jalan
setapak.
Heroik! Puluhan pemuda Palestina
yang berasal dari Desa Nabi Shaleh dekat kota Ramallah, wilayah tengah Tepi
Barat, berhasil mendobrak dan membuka kembali gerbang militer yang ditutup
oleh militer Israel pada gerbang desa.
Penutupan gerbang utama desa ini membuat Desa Nabi Shaleh mengalami kemacetan
besar terutama dalam lalu lintasnya menuju daerah Bani Zaid. Akibatnya,
warga, yang tidak bisa masuk atau keluar desa, terpaksa berjalan kali
memutar, melintasi jalan-jalan setapak.
Kontan, aksi pendobrakan ini mengakibatkan terjadinya bentrokan yang sengit
antara pemuda Palestina dan pasukan penjajah Zionis Israel.
“Konfrontasi sengit yang meletus pada hari Selasa petang, 12 Juni 2012,
antara pasukan penjajah Zionis Israel dan puluhan pemuda Desa Nabi Shaleh
yang menyerang gerbang utama desa, yang ditutup dengan rantai besi dan gembok
oleh militer Israel. Pada peristiwa itu, para pemuda berhasil memutus rantai
dan membuka gerbang meskipun serdadu Israel berusaha mencegah mereka untuk
sampai ke gerbang dengan menghujani mereka dengan gas air mata dan peluru
organik.” Demikian disebutkan oleh sumber-sumber yang tergabung dalam
Gerakan Perlawanan Rakyat di Desa Nabi Shaleh.
Setelah aksi pembukaan paksa gerbang militer tersebut, pasukan Israel, yang
tentu saja tidak menerima hal itu, menembakkan peluru organik dan gas air
mata. Akibatnya, puluhan warga pun mengalami luka-luka dan sesak napas.
sumber:
|