19 Jun 2012

Gambaran Umum Daerah Kota Tual (Kep. Kei)

Gambaran Umum Daerah Kota Tual (Kep. Kei)

       Kondisi Geografis Daerah
Kota Tual terbentuk pada tahun 2007 berdasarkan Undang–undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di Provinsi Maluku. Pembentukan Kota Tual merupakan pemekaran dari Kabupaten Maluku Tenggara terdiri atas 4 (empat) Kecamatan, yaitu Kecamatan Dullah Utara, Kecamatan Dullah Selatan, Kecamatan Tayando Tam dan Kecamatan Pulau-Pulau Kur. Kota Tual memiliki luas wilayah keseluruhan ± 254,39 km².

Secara astronomis Kota Tual terletak antara sekitar 5º - 6º Lintang Selatan dan 131º - 133º Bujur Timur, dan secara geografis wilayah ini dibatasi oleh :
1.      sebelah utara berbatasan dengan Laut Banda;
2.      sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tenggara di Selat Nerong;
3.      sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pulau-Pulau Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara dan Laut Arafura; dan
4.      sebelah barat berbatasan dengan Laut Banda.
Secara administrasi Kota Tual terdiri dari 4 kecamatan dan 40 desa/kelurahan, Kota Tual merupakan wilayah kepulauan, dengan Pulau Dullah sebagai pulau terbesar di kota ini. Pulau-pulau yang ada belum semuanya ada penduduknya. Namun pada umumnya pulau-pulau kosong yang ada dipergunakan sebagai lahan pertanian/perkebunan atau sebagai tempat singgah kapal. Jarak ibukota Tual dengan ibukota kecamatan terjauh, yakni Tubyal di Kecamatan PP Kur adalah sekitar 103 km atau 57 mil laut yang jarak tempuhnya sangat tergantung dengan kondisi cuaca.
Kondisi topografi di Kota Tual, khususnya di masing-masing pulau cukup beragam, mulai dari kondisi yang relatif datar hingga berbukit.  Untuk wilayah Pulau Dullah  merupakan wilayah landai dengan dengan ketinggian ± 100 m diatas permukaan laut dengan keberadaan beberapa bukit rendah di tengah Pulau Dullah. Untuk Pulau Dullah Laut dan Pulau Ut kondisi sangat landai, sehingga seringkali air laut pasang menggenangi pulau ini. Kondisi Kepulauan Tayando juga hampir secara keseluruhan sangat datar dan dekat dengan permukaan air. Sedangkan kondisi Pulau Kur selain dataran rendah juga memiliki dataran tinggi. Kemiringan lereng di Kota Tual secara umum berkisar antara 0 – 8% dan 8 – 15%. Desa-desa pada umumnya berada pada wilayah dengan ketinggian antara 0 – 100 mdpal.

Kondisi Iklim
Iklim di Kota Tual sangat dipengaruhi oleh iklim wilayah-wilayah di sekitarnya. Pengaruh Laut Banda, Laut Arafura dan Samudera Indonesia serta Pulau Papua di Bagian Timur dan Benua Australia di Bagian Selatan, menjadikan iklim di wilayah ini seringkali terjadi perubahan. Berikut kondisi beberapa parameter iklim :
(1)  Keadaan musim teratur, musim Timur berlangsung dari bulan April sampai Oktober. Musim ini adalah musim Kemarau. Musim Barat berlangsung dari bulan Oktober sampai Pebruari. Musim hujan pada bulan Desember sampai Februari dan yang paling deras terjadi pada bulan Desember dan Pebruari;
(2)  Musim Pancaroba berlangsung dalam bulan Maret/April dan Oktober /November;
(3)  Bulan April sampai Oktober, bertiup angin Timur Tenggara. Angin kencang bertiup pada bulan Januari dan Pebruari diikuti dengan hujan deras dan laut bergelora;
(4)  Bulan April sampai September dominan bertiup angin Timur Tenggara dan Selatan serta angin Tenggara;
(5)  Bulan Oktober sampai Maret bertiup angin Barat Laut dan angin Barat Laut.
Kondisi iklim di Kota Tual berdasarkan peta Zone Agroklimat Provinsi Maluku (LTA – 72, 1986) dan Klasifikasi Oldeman (1980) secara garis besar terbagi dalam 2 (dua) zone Agroklimat yaitu:
(1)  Zone II.5: Curah hujan tahunan 3.000 – 4.000 mm, tercakup di dalamnya zone A2 (> 9 BB, < 2 BK) menurut Oldeman, termasuk wilayah Pulau Dullah dsk);
(2)  Zone IV.1: Curah hujan tahunan 3.000 – 1.000 mm, tercakup di dalamnya zone A2 (> 9 BB, < 2 BK) menurut Oldeman, termasuk wilayah Kecamatan Tayando Tam.
Curah Hujan antara 2.000 - 3.000 mm per tahun terdapat di Pulau Dullah dan sekitarnya. Dengan curah hujan rata-rata 2.118,3 milimeter per tahun atau rata-rata 176,5 milimeter per bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 180 hari atau rata-rata 15,0 hari hujan per bulan.
Suhu rata-rata untuk tahun 2004 – 2006 adalah 27,3 ºC dengan suhu minimum 23,5 ºC dan maksimum 33,2 ºC. Untuk Kelembaban rata-rata 81,0 persen, penyinaran matahari rata-rata 65,0 persen dan tekanan udara rata-rata 1010,7 milibar. Data komponen cuaca ini berdasarkan dari data stasiun pengukuran terdekat dengan Kota Tual yaitu Stasiun Meteorologi Klas III Dumatubun Tual.

Geomorfologis Wilayah
Kota Tual merupakan wilayah kepulauan yang dapat dibagi atas 3 (tiga) satuan wilayah morfologi, yaitu :
(1)  Satuan wilayah Kepulauan Kei;
(2)  Satuan wilayah Kepulauan Tayando;
(3)  Satuan wilayah Pulau pulau Kur.
Wilayah Kepulauan Kei yang meliputi Pulau Dullah dan pulau-pulau kecil di sekitarnya merupakan perbukitan rendah bergelombang, karst dan perbukitan rendah berlereng terjal dengan ketinggian maksimum 100 meter diatas permukaan laut. Pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Dullah umumnya sangat landai dan memiliki ketinggian maksimum kurang dari 100 meter diatas permukaan laut. Hal ini terutama dikaitkan dengan keragaman litologi wilayah kepulauan ini yang relatif homogen. Morfologi ini pada umumnya dibentuk oleh litologi batu gamping terumbu Formasi Kei Kecil yang mendominasi wilayah ini. Di Pulau Dullah terdapat dua danau yang dibentuk oleh karst.
 Wilayah Kepulauan Tayando merupakan pulau-pulau dengan morfologi berupa dataran yang homogen hampir di semua pulau. Litologi yang homogen berupa batu gamping terumbu membentuk kemiringan lereng yang relatif kecil karena sifatnya yang mudah larut oleh air.
Wilayah Pulau pulau Kur membentuk morfologi punggungan memanjang dengan arah barat daya – timur laut. Morfologi ini dibentuk oleh kompleks batuan malihan yang berupa gneiss dan skiss pada daerah tengah pulau. Litologi ini relatif resisten dan tidak mudah tererosi. Sedangkan di bagian pantai pada umumnya ditempati oleh litologi batugamping sehingga lebih mudah tererosi. Daerah lain di wilayah Kecamatan Pulau-pulau Kur merupakan pulau-pulau terdenudasi membentuk dataran landai, kecuali Pulau Taam dengan ketinggian maksimum mencapai lebih dari 100 meter diatas permukaan laut.
Wilayah di sekitar pantai selain berupa perbukitan merupakan dataran pantai yang dibentuk oleh pecahan-pecahan terumbu karang, pasir, kerikil dan lumpur. Dataran ini banyak terdapat di daerah teluk seperti pada teluk di bagian utara Pulau Tayando dan bagian utara Pulau Walir.

sumber: 
 

Popular Posts

© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com